PROPOSAL
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
ANALISIS BIAYA DAN STRATEGI
PEMASARAN WORTEL MASYARAKAT ASLI PAPUA DI KABUPATEN MANOKWARI
(studi kasus pasar sanggeng dan
pasar wosi)
BIDANG KEGIATAN : PKM
PENELITIAN
NAMA DAN NIM PENGUSUL
Henry Daniel Pattikawa 2013.50.056
Angkatan 2013 (Ketua)
Hendri Angga Setiawan 2013.50.062
Angkatan 2013 (Anggota 1)
Norma Aisa Kokop 2014.50.060
Angkatan 2014 (Anggota 2)
Lisea Rumbobiar 2013.50.064
Angkatan 2013 (Anggota 3)
UNIVERSITAS PAPUA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
MANOKWARI
2015
PENGESAHAN PROPOSAL PKM PENELITIAN
DAFTAR
ISI
Halaman Sampul................................................................................................... i
Halaman Pengesahan............................................................................................. ii
Daftar Isi............................................................................................................... iii
Ringkasan.............................................................................................................. iv
BAB I. Pendahuluan............................................................................................. 1
Latar Belakang.......................................................................................... 1
Rumusan Masalah..................................................................................... 4
Tujuan Penelitian....................................................................................... 4
Luaran Yang Diharapkan.......................................................................... 5
Kegunaan.................................................................................................. 5
BAB II. Tinjauan
Pustaka..................................................................................... 6
BAB III. Metode
Penelitian................................................................................. 11
BAB. IV Biaya dan
Jadwal Kegiatan................................................................... 12
Daftar Pustaka....................................................................................................... 14
Lampiran
1) Biodata
Ketua dan Anggota Kelompok.............................................. 15
2) Biodata
Dosen Pembimbing................................................................ 1
RINGKASAN
Manokwari,
Papua Barat dahulu dikenal sebagai salah satu daerah subur. sehingga banyak
berbagai jenis sayuran yang ditanam dan dibudidayakan di Manokwari khususnya di
daerah dataran tinggi seperti Anggi. Petani yang menanam wortel
kebanyakan masyarakat asli Papua. Seiring
berjalannya waktu, kini penjual wortel
di Kabupaten Manokwari semakin sedikit. Semakin banyak pedagang tomat yang
didominasi oleh kaum pendatang ( non Papua ). Namun,
untuk petani wortel yang dari pegunungan arfak masih di dominasi oleh penduduk
setempat, dan mereka juga menjual hasil panen sendiri ke pasar .
Untuk itu kami mahasiswa Ekonomi
Pembangunan berkesampatan dan ingin meneliti mengenai kendala biaya pemasaran wortel di Manokwari dengan judul “Analisis Pemasaran Wortel
Masyarakat asli Papua di Kabupaten Manokwari”. Dengan melakukan wawancara,
pengisian kuesioner, survey dan mengamati seluk beluk sistem pemasaran Wortel
di Kabupaten Manokwari untuk mendapatkan data dan analisis dari topik yang ingin
kami kaji.
Terkait dengan hal tersebut,
penelitian ini mencoba untuk membahas
permasalahan-permasalahan yang menghambat pemasaran wortel
yang dihadapi masyarakat asli Papua di Kabupaten Manokwari.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Kabupaten Manokwari terletak pada
0,015’ – 3,025’ Lintang Selatan dan 132,035’ – 134,045’ Bujur Timur dengan luas
wilayah 37.901 km2. Adapun batas-batasnya adalah sebagai berikut:
|
Secara
administrasi pemerintahan, Kabupaten Manokwari sebelum pemekaran terbagi dalam
17 kecamatan dengan Manokwari sebagai ibukota kabupaten. Dari 17 kecamatan yang
ada, 10 berada di daerah pegunungan, selebihnya berada di dataran rendah dan
daerah pantai.
Kabupaten
Manokwari mempunyai iklim tropis basah dengan suhu udara minimum 21,5 °C
dan suhu maksimum 33,1 °C. Suhu maksimum terjadi pada bulan Januari dan
Maret, sedangkan suhu minimum terjadi pada bulan Agustus dan November. Curah
hujan cukup tinggi, yaitu 2.283 mm/tahun. Curah hujan tertinggi terjadi pada
bulan Maret dan terendah terjadi pada bulan Juli. Untuk jumlah hari hujan,
terbanyak terjadi pada bulan Juni dan november, sedangkan hari hujan terkecil
terjadi pada bulan Desember.
Kabupaten
Manokwari memiliki topografi dari wilayah datar hingga bergelombang
(bergunung). Hampir 1.446 km2 (3,8%) wilayahnya memiliki kemiringan 0 – 25%
(datar), selebihnya (80%) wilayahnya memiliki kemiringan lebih dari 25%
(bergelombang). Daerah datar umumnya tersebar di beberapa kawasan, yaitu
Kecamatan Babo, Bintuni, Merdey, Ransiki, Warmare, Prafi, Masni dan Amberbaken.
Secara
umum struktur tanah di Kabupaten Manokwari terdiri dari jenis alluvial
(18,70%), mediterania (2,44%), podsolid merah kuning (10,41%), podsolid coklat
keabuan (7,57%), tanah utama/complex of soil (49,21%), latosol (4,49%)
dan organosol (7,17%). Sedangkan jenis tanah yang ada secara umum terdiri dari
tanah kapur kemerahaan, tanah endapan alluvial dan tanah alluvial muda.
Kedalaman efektif tanah secara umum di Kabupaten Manokwari rata-rata di atas 25
cm. Kedalaman ini hampir merata di seluruh wilayah kecamatan kecuali di wilayah
pegunungan kapur.
Kondisi
hidrologi di Kabupaten Manokwari diperlihatkan dalam pola aliran sungai.
Sungai-sungai yang ada pada umumnya bermuara ke Samudra Pasifik, Teluk
Cenderawasih, Teluk Bintuni dan Teluk Wandamen. Sungai terpanjang adalah sungai
Sebyar yang terdapat di Kecamatan Bintuni dan bermuara di Teluk Bintuni.
Sungai-sungai besar yang ada sebagian besar dapat dimanfaatkan sebagai
prasarana transportasi air, misalnya di Kecamatan Bintuni dan Babo serta
sebagian lagi digunakan sebagai sumber air bersih untuk kebutuhan hidup
penduduk sehari-hari.
Provinsi
Papua Barat memiliki keanekaragaman sumber daya alam dan manusia yang belum
diberdayakan maksimal. Namun, pembangunan pertanian sudah cukup lama, kegiatan
pertanian tradisional ( subsistens ) masih dominan pada Suku Pedalaman Arfak di
Manokwari. Oleh sebab itu sektor pertanian sangat dominan di Kabupaten
Manokwari.

Berdasarkan tabel diatas bahwa
peranan sektor pertanian masih sangat dominan, dimana pada tahun 2008 sektor
pertanian masih memiliki andil yang cukup
besar dalam pembentukan PDRB Kabupatn Manokwari. Dari tahun 2006 sampai tahun
2008 sektor pertanian mngalami penurunan. Hal ini dikarenakan terjadi mobilitas
petani asli Papua dan banyak keluarga petani asli Papua yang tidak ingin untuk
terus meneruskan bertani sebagai usaha turun temurun, mereka lebih memilih bergelut di sector lain,
seperti misalnya : jasa, perdagangan,dan lain-lain .
Sehingga diperlukan pembinaan khusus dan penyuluhan kepada masyarakat setempat
dalam bercocok tanam yang baik dan bias
menghasilkan seperti yang diinginkan.
Jika ditinjau dari segi produksi
maka untuk produksi tanaman sayuran yaitu berupa sayuran, bawang merah, bawang
putih, bawang daun, kentang, kubis, sawi, wortel, kacang merah, kacang panjang,
cabe besar, cabe rawit, tomat, terung, buncis, ketimun, labu siam, sawi, kangkung dan bayam. Luas panen wortel di Papua Barat sebesar 14 hektar
dengan produksi 25 ton, sehingga produktivitas per hektarnya adalah 1,8 ton.
Namun pada kenyataan di lapangan banyak para petani wortel asli Papua yang masih
hidup dalam keadaan kurang sejahtera dikarenakan mereka menghadapi kendala pada
saat proses pemasaran wortel
mereka kepada konsumen.
Berdasarkan
hal-hal tersebut diatas, untuk itu perlunya penelitian ini guna mengetahui bagaimana bisa biaya pemasaran
menjadi kendala pemasaran wortel
masyarakat asli Papua.
RUMUSAN MASALAH
Sktor pertanian merupakan sektor
dengn kontribusi terbesar dalam PDRB Kabupaten Manokwari. Melihat pada hasil yang di dapat produksi pertanian
wortel di Kabupaten Manokwari. Terkait dengan hal
ini terdapat ketidaksesuaian dengan kesejahtraan petani wortel asli Papua, penelitian
ini mencoba untuk membahas masalah-masalah yang terkait, diantaranya sebagai
berikut :
1. Apakah
hasil produksi wortel
yang besar dibarengi dengan peningkatan kesejahteraan pateni asli Papua.
2. Bagaiman
pengaruh biaya pemasaran wortel
terhadap penerimaan petani wortel
asli Papua.
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan yang ingin dicapai dari
penelitian ini adalah :
1. Mengetahui
dan memahami pola bertani para petani wortel
asli Papua
2. Mengetahui
dan memahami kendala yang dihadapi petani wortel
dalam proses produksi hingga pemasaran
3. Mengetahui
dan memahami pross pemasaran yang dihadapi para petani wortel asli Papua
4. Menjelaskan
benang merah antara biaya pemasaran dengan penerimaan para petani wortel asli Papua
LUARAN
Luaran
yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
1. Dapat
menemukan sebab-akibat antara biaya pemasaran dengan penerimaan petani
2. Dapat
menjadi refrensi di kemudian hari untuk penelitian mengenai biaya pemasaran
dengan penerimaan petani
KEGUNAAN
Pada saat pelaksanaan maupun setelah
selesai kegiatan PKM ini akan membawa manfaat bagi masyarakat sekitar yang
menjadi obyek penelitian diantaranya :
·
Memberi pengetahuan
kepada petani dan pedagang tomat.
·
Memberi pengetahuan
kepada mayarakat lokal mengenai bagaimana pola pemasaran tomat yang efisien.
·
Menjadi bahan
pertimbangan pemerintah demi perbaikan kesejahteraan petani dan pedagang tomat
lokal.
·
Menambah pengetahuan
mengenai teori pemasaran.
·
Sebagai bahan informasi
untuk penelitian lanjutan maupun pihak lain yang membutuhkan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Dalam
teori harga diasumsikan bahwa produsen bertemu langsung dengan konsumen,
sehingga harga pasar dapat terbentuk yang merupakan perpotongan kurva penawaran
dan kurva permintaan. Namun, pada kenyataannya jarang sekali petani wortel
melakukan transaksi secara langsung dengan konsumen akhir, sehingga
digunakanlah konsep margin pemasaran untuk mengetahui perbedaan harga yang
dibayarkan konsumen dengan harga yang diterima produsen.
Istilah tataniaga diartikan sama
dengan pemasaran atau distribusi yaitu kegiatan ekonomi yang berfungsi membawa
atau menyampaikan barang dari produsen ke konsumen, disebut tataniaga karena
sesuatu yang menyangkut aturan permainan dalam hal perdagangan barang,
sedangkan disebut pemasaran karena terjadinya transaksi di pasar (Mubyarto,
1994). Menurut Alma (2004), istilah pemasaran adalah terjemahan dari kata
“marketing”, pemasaran adalah segala tindakan yang berkaitan dengan adanya
pemindahan hak milik scara memuaskan. Termasuk didalamnya berbagai kegiatan
seperti membeli, menjual, mengangkut barang, menyimpan, menyortir dan lain
sebagainya.
Pemasaran adalah proses prencanaan
dan pelaksanaan rancangan, penetapan harga, promosi dan distribusi gagasan
serta jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran-sasaran individu
dan organisasi. Dalam perkembangan perusahaan pada umumnya dapatlah diketahui
pemasaran merupakan masalah yang sangat penting dalam perusahaan untuk
menciptakan suatu tujuan (William dkk.1995).
Tataniaga adalah kegiatan usahatani
yang bertujuan untuk mengalirkan barang dan jasa dari titik produsen ke
konsumen (Hamid, 1974). Menurut Niti Semito (1991), tataniaga merupakan
kegiatan yang bertujuan untuk memperlancar arus barang dan jasa dari produsen
ke konsumen secara efisien, dengan maksud menciptakan permintaan efektif
sehingga tataniaga bukan sekedar kegiatan menjual barang dan jasa saja, karena
kegiatan sebelum dan sesudahnya merupakan kegiatan tataniaga. Menurut Sudiyono
(2004), tujuan dari tataniaga adalah untuk mengarahkan barang dan jasa ke
tangan konsumen. Beberapa kegiatan yang termasuk fungsi pemasaran, diantaranya
:
Fungsi
Pertukaran, meliputi kegiatan yang memperlancar perpindahan hak milik dari
barang dan jasa yang dipasarkan.
Fungsi
pemasaran, terdiri dari fungsi pembelian dan fungsi penjualan.
Fungsi
pembelian, merupakan fungsi yang berhubungan dengan pemindahan hak milik dari
sejumlah barang dan jasa yang dipasarkan.
Fungsi
penjualan, merupakan kegiatan yang bertujuan mencari atau mengusahakan agar ada
permintaan atau pembelian terhadap barang dan jasa yang dipasarkan pada tingkat
harga yang menguntungkan
Fungsi
pengangkutan, meliputi perencanaan, pemilihan dan pergerakan. Pengangkutan
merupakan kegitan yang bertujuan untuk menyediakan barang dan jasa di daerah
konsumen baik menurut waktu, jumlah dan mutunya.
Fungsi
penyediaan fasilitas, merupakan usaha-usaha perbaikan sistem pemasaran untuk
meningkatkan efisiensi operasional dan efisiensi penetapan harga. Didalamnya
terdapat fungsi standarisasi, penanggungan resiko, informasi pasar dan
penyediaan dana.
Harga
merupakan nilai yang dinyatakan dalam satuan mata uang atau nilai tukar suatu
komoditi barang trtentu atau meerupakan perpotongan antara kurva permintaan dan
penawaran. Harga suatu barang ditentukan oleh interaksi antara permintaan dan
penawaran dipasar (Gilarso, 1992). Ditambahkan pula oleh Niti Semito (1991)
bahwa harga adalah nilai suatu barang
atau jasa yang diukur dengan sejumlah uang, dimana suatu pihak bersedia
melepaskan barang atau jasa yang dimilikinya kepada pihak lain. Pada umumnya
penjual mempunyai tujuan dalam penetapan harga produksi, tujuannya diantaranya
:
Mendapatkan
laba maksimal
Mendapatkan
pengendalian investasi yang ditargetkan
Mencegah
atau mengurangi persaingan
Mempertahankan
dan memperbaiki pembagian pasar
Harga
merupakan nilai yang dinyatakan dalam satuan nilai mata uang atau alat tukar
yang lain dengan satu barang tertentu. Harga merupakan elemen pokok dalam
pemesanan karena berhubungan langsung dengan permintaan hasil total dimana
dalam penetapan harga ini dapat berbeda-beda dari satu tempat ke tempat lain
(Winardi, 1990). Mubyarto (1994) mengatakan bahwa suatu barang mempunyai harga
karena barang tersebut berguna dan jumlahnya terbatas. Harga ditetapkan oleh
interaksi kekuatan permintaan dan penawaran dalam suatu pasar yang
karakteristiknya persaingan sempurna yaitu banyaknya konsumen dan produsen yang
bersaing satu sama lainnya didalam situasi di mana tidak satupun diantara
mereka secara individual cukup penting bisa mempengaruhi salah satu harga yang
dibayar atau kuantitas yang diminta dan ditawarkan (Todaro, 1997).
Biaya tataniaga adalah biaya yang
dikeluarkan untuk keperluan tataniaga. Biaya tataniaga ini meliputi biaya
angkut, biaya pengeringan, pungutan retribusi dan lain-lain. Besarnya biaya
tataniaga ini berbeda satu dengan lainnya disebabkan karena jenis komoditi
pertanian sehingga lebih banyak biaya untuk melaksanakan fungsi-fungsi
tataniaga. Lokasi pemasaran yang terpencil akan menambah biaya pengangkutan
yang pada akhirnya akan mengakibatkan bsarnya biaya tataniaga. Mubyarto (1994),
menambahkan seringkali komoditi pertanian yang nilainya mahal akan diikuti pula
dengan biaya tataniaga yang tinggi. Makin efektif tataniaga dilakukan maka
makin kecil biaya tataniaga yang dikeluarkan.
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka
dapat dikatakan vahwa biaya tataniaga adalah biaya yang dikeluarkan selama
berlangsungnya proses pemindahan hak milik atau jasa dari tangan produsen
sampai ke tangan konsumen akhir. Hanafiah dan Saefuddin (1993) mengemukakan
bahwa margin adalah suatu istilah yang digunakan untuk menyatakan perbedaan
harga yang dibayarkan pada penjual pertama dan harga yang dibayarkan oleh
pembeli akhir. Margin tataniaga merupakan perbedaan harga yang dibayarkan
konsumen akhir untuk suatu produk pertanian, dengan harga yang diterima oleh petani
produsen untuk produk yang sama, termasuk semua ongkos yang menyelenggarakan
dari produk tersebut, mulai dari petani produsen hingga ke konsumen akhir. Adapun sifat umum dari
margin tataniaga adalah cenderung naik dalam jangka panjang dengan menurunnya
bagian harga yang diterima oleh petani produsen. Margin tataniaga produk
pertanian akan berbeda satu sama lainnya. Margin tataniaga relatif stabil dalam
jangka pendek terutama dalam hubungannya dengan fluktuasi harga dari produk
hasil pertanian. Jadi, yang dimaksud dengan margin pemasaran adalah selisih
antara harga yang diterima petani produsen dengan harga yang dibayarkan
konsumen akhir.
Tanaman wortel merupakan tanaman yang berupa rumput dan
cadangan makanannya tersimpan di dalam umbi wortel tersebut. Wortel memiliki
batang yang pendek serta berakar tunggang. Umbinya pun berwarna kuning
kemerah-merahan, dan memiliki kulit yang sangat tipis. Jika Anda memakannya
dengan mentah akan terasa renyah dan sedikit agakmanis.
Sejarah
Tanaman WortelSebenarnya tanaman ini bukan merupakan tanaman asli dari
Indonesia. Tanaman ini berasal dari negri yang berasal dari Asia Timur dekat
dengan Asia Tengah yang memiliki iklim sedang atau sub-tropis. Di Indonesia pun
awalnya budidaya tanaman wortel hanya berpusat di daerah Jawa Barat. Tepatnya
di daerah Lembang dan Cipanas. Tapi setelah mengalami perkembangan, akhirnya
budidaya untuk tanaman wortel menyebar luas ke daerah-daerah penanam sayuran
baik itu di daerah Jawa maupun didaerah luar Jawa.
Jenis-jenis
Tanaman Wortel Tanaman buah wortel memiliki 3 jenis. Dan itu bisa dilihat dari
segi bentuk umbinya.
1.Jika
wortel berbentuk bulat panjang dan memiliki ujung yang tumpul maka wortel
tersebut masuk ke dalam jenis chantenay.
2.Dan
jika wortel memiliki bentuk bulat panjang tapi ujungnya runcing maka wortel
tersebut termasuk bagian tipe imperator.
3.Tapi
jika wortel Anda merupakan gabungan dari dua tipe di atas maka wortel tersebut
masuk ke dalam tipenantes.
Berikut
ini merupakan taksonomi tanaman wortel
:
Kingdom
: Plantae
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas :
Magnoliopsida
Ordo : Apiales
Famili
: Apiaceae
Genus : Daucus
Spesies :
D. carota Nama binomial Daucus carota L.Daucus carota subsp. Maximus
Wortel
adalah tumbuhan biennial (siklus hidup 12 - 24 bulan) yang menyimpan
karbohidrat dalam jumlah besar untuk tumbuhan tersebut berbunga pada tahun
kedua. Batang bunga tumbuh setinggi sekitar 1 m, dengan bunga berwarna
putih,dan rasa yang manis langu. Bagian yang dapat dimakan dari wortel adalah
bagian umbi atau akarnya.
BAB III
METODE
PENELITIAN
Dalam
penelitian ini kami menggunakan metode penelitian kualitatif. Apapun macam,
cara atau corak analisis data kualitatif suatu penelitian, perbuatan awal yang
senyatanya dilakukan adalah membaca fenomena. Setiap data kualitatif mempunyai
karakteristiknya sendiri. Data kualitatif berada secara tersirat di dalam
sumber datanya. Sumber data kualitatif adalah catatan hasil observasi,
transkrip interview mendalam dan dokumen-dokumen terkait berupa tulisan ataupun
gambar.
Metode
penelitian kualitatif yang dilakukan, diantaranya :
1. Metode pengumpulan data
a. Studi
lapangan
Cara
yang digunakan untuk mendapatkan data yang sebenarnya dengan mengobservasi
lapangan secara langsung dengan cara pengisian kuesioner, wawancara maupun
dokumentasi terhadap objek yang diteliti.
b. Studi
literatur
Cara
mendapatkan data dengan cara meneliti buku-buku maupun internet untuk
mendapatkan dan melengkapi data yang diinginkan karena data yang dibutuhkan tidak
hanya sebatas berada dilapangan.
c. Bimbingan
dengan dosen pembimbing
Cara
untuk mendapatkan arahan serta masukkan dan koreksi untuk penyempurnaan hasil
penelitian agar diketahui kekurangan, kelebihan serta pemecahan masalah yang
tepat dalam hasil penelitian.
2. Metode
deskriptif
Metode
deskriptif adalah metode yang menggambarkan apa yang dialami dan dilihat oleh
peneliti dengan cara terjun langsung ke tempat atau langsung ke objek
penelitian.
BAB
IV
BIAYA
DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran
Biaya
Material
|
Ustifikasi pemakaian
|
Kuantitas
|
Harga Satuan (Rp)
|
Biaya
(Rp)
|
Peralatan
penunjang
|
|
|
|
|
a. Flashdisk
|
Hardware
|
1
|
Rp 300.000,
|
Rp 300.000,
|
b. Sewa
camcorder digital
|
Hardware
|
1
|
Rp 600.000,
|
Rp 600.000,
|
c. Sewa
printer komputer
|
Hardware
|
1
|
Rp 800.000,
|
Rp 800.000,
|
d. Processor Intel Inside Asus 1015 E
|
Hardware
|
1
|
Rp 2.600.000,
|
Rp 2.600.000,
|
e.
Harddisk
500 GB
|
Hardware
|
1
|
Rp 752.000,
|
Rp 752.000
|
Sub Total
|
Rp 5.052.000,
|
|||
Bahan habis pakai
|
Ustifikasi pemakaian
|
Kuantitas
|
Harga Satuan (Rp)
|
Biaya
(Rp)
|
a.
Souvenir
|
Untuk narasumber
|
1
|
Rp 350.000,
|
Rp 350.000,
|
b.
Kertas A4
|
Untuk penyusunan laporan
|
2
|
Rp 43.000,
|
Rp 86.000,
|
c.
Tinta printer
|
Untuk penyusunan laporan
|
1
|
Rp 80.000,
|
Rp 80.000,
|
d.
Langganan internet
|
Untuk penyusunan laporan
|
1
|
Rp 100.000,
|
Rp 100.000,
|
e.
Pulsa telepon
|
Untuk penyusunan laporan
|
1
|
Rp 650.000,
|
Rp 650.000,
|
Sub Total
|
Rp 1.266.000,
|
|||
Perjalanan
|
Ustifikasi pemakaian
|
Kuantitas
|
Harga Satuan (Rp)
|
Biaya
(Rp)
|
a.
Biaya ke pasar wosi
dan pasar sanggeng ( ojek )
|
Pengambilan sampling data teknis
|
10
|
Rp 20.000,
|
Rp 200.000,
|
b.
Sewa kendaraan ke
anggi
|
Survey
|
2
|
Rp 2.600.000
|
Rp 5.200.000
|
c.
Konsumsi
|
Untuk kegiatan
|
15
|
Rp 25.000,
|
Rp 375.000
|
Sub Total
|
Rp 5.775.000,
|
|||
Lain – lain
|
Ustifikasi pemakaian
|
Kuantitas
|
Harga Satuan (Rp)
|
Biaya
(Rp)
|
a.
Penggandaan laporan
|
Untuk Laporan
|
1
|
Rp 300.000,
|
Rp 300.000,
|
b.
Publikasi dalam
jurnal ilmiah
|
Untuk laporan
|
1
|
Rp 600.000,
|
Rp 600.000,
|
c.
Biaya tak terduga
|
Untuk Laporan
|
1
|
Rp 500.000,
|
Rp 500.000,
|
d.
Dokumentasi
|
Untuk laporan
|
1
|
Rp 350.000,
|
Rp 350.000,
|
Sub Total
|
Rp 1.750.000,
|
|||
Total anggaran Biaya yang di Perlukan
|
Rp 13.843.000,
|
Jadwal
kegiatan
No
|
|
PELAKSANAAN
|
||||||||||||||||
Jenis Kegiatan
|
Bulan 1
|
Bulan 2
|
Bulan 3
|
Bulan 4
|
|
|||||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
|||
1
|
Pengumpulan
Literatur
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
Pengolahan
data literatur
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
Menyusun teori
berkaitan dengan masalah
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4
|
Survey ke
lokasi
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
5
|
Meneliti
temuan di lokasi
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
6
|
Pengolahan
data di lapangan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
7
|
Analisa temuan
dilokasi dengan teori
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
8
|
Menyusun
laporan akhir
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
9
|
Menyusun
artikel ilmiah
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
10
|
Publikasi
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
DAFTAR
PUSTAKA
BPS
Kabupaten Manokwari (2012). Kabupaten Manokwari Dalam Angka 2012
BPS
Kabupaten Manokwari (2011). Statistik Daerah Kabupaten Manokwari 2011
BPS
Provinsi Papua Barat (2013). Berita Resmi Statistik No.19/05/91 Th. VI, 01 Mei
2013
Wikipedia,
20 September 2015. Kabupaten Manokwari
LAMPIRAN
1
Susunan
Organisasi Tim Kegiatan
dan
Pembagian Tugas
No.
|
Nama / NIM
|
Program Studi
|
Bidang Ilmu
|
Alokasi Waktu (jam/minggu)
|
Uraian Tugas
|
1
|
Henry Daniel Pattikawa
|
Ekonomi Pembangunan
|
Ekonomi
|
10
|
-
|
2
|
Hendri Angga Setiawan
|
Ekonomi Pembangunan
|
Ekonomi
|
8
|
|
3
|
Norma Aisa Kokop
|
Ekonomi Pembangunan
|
Ekonomi
|
8
|
|
4
|
Lisea Rumbobiar
|
Ekonomi Pembangunan
|
Ekonomi
|
8
|
|
BIODATA
KETUA, ANGGOTA, DAN DOSEN PEMBIMBING
SURAT
PERNYATAAN KETUA PENELITI/PELAKSANA

BIODATA
KELOMPOK
Ketua Kelompok
Anggota 1

Anggota 2
Anggota 3
Anggota 4
Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.
BalasHapusNama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.
Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.
Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.
Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut